Menyantuni berasal dari kata santun yang berarti halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya, suka menolong dan belas kasih. Jadi yang dimaksud menyantuni adalah sikap penuh belas kasih sehingga menyebabkannya untuk suka menolong. Sedangkan kaum dhuafa secara umum dapat di artikan sebagai golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketertindasan dan ketidak berdayaan yang tiada putus. Kaum duafa terdiri dari orang-orang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Oleh karena itu yang dimaksud menyantuni kaum dhuafa adalah memberikan harta atau barang yang bermanfaat untuk kaum duafa. Adapun ayat tentang perintah menyantuni kaum dhuafa sebagai berikut, 1. Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 26-27وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا Artinya "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." QS. Al Isra’ 26 - 27 Kandungan Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 26-27. Allah Swt menyuruh kepada umat Islam untuk memberikan hak kaum kerabat, fakir miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Allah Swt melarang kepada umat Islam menghambur-hamburkan harta secara boros, karena perilaku boros menjadi teman atau saudaranya setan, sedangkan setan itu ingkar kepada Tuhannya. Penjelasan Ayat Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 26-27 Pada ayat 26-27 menerangkan kewajiban seseorang untuk memberikan hak-hak kaum kerabat meliputi kasih sayang, rasa hormat, nafkah, keamanan dan pertolongan bila diperlukan. Hak fakir miskin adalah memperoleh santunan dan sedekah, serta kasih sayang. Sedangkan hak orang yang dalam perjalanan adalah memperoleh bantuan materi bila diperlukan, bantuan pikiran, dan pertolongan untuk dapat sampai kepada tujuannya. Allah melarang orang yang menghambur-hamburkan harta, yaitu membelanjakan harta bendanya yang tidak ada manfaatnya, bahkan sebaliknya membelanjakan harta yang berakibat akan membawa kerusakan pada diri mereka baik fisik maupun mental. Allah Swt menyuruh manusia untuk bersedekah karena bersedekah itu akan menjadikan hartanya menjadi tambah, sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam QS. Al Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebulir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas kurnia-Nya lagi Maha Mengetahui”. QS. Al-Baqarah 261 2. Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 177. لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ Artinya "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." QS. Al Baqarah 177 Kandungan Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 177. Kebajikan itu tidaklah terletak kepada menghadapkan wajah kea rah timur dan ke barat. Tetapi kebajikan yang sebebenarnya adalah memiliki iman yang benar yaitu percaya kepada Allah Swt diyakini dalam hati, diucapkan dalam lisan dan dibuktikan dalam bentuk perbuatan. Ciri-ciri iman yang benar itu diungkapkan dalam ayat tersebut adalah Beriman kepada Allah Swt, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, dan Rasul-rasul sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang yang miskin, orang yang dalam perjalanan ketika kekuranga, orang yang meminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya. Melaksanakan shalat wajib dengan khusyuk dan salat-salat sunah lainnya. Mengeluarkan zakat yang diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Menepati janji ketika ia berjanji dengan orang lain. Bersikap sabar ketika dalam kesempitan, penderitaan, dan disaat suasana perang. Penjelasan Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 177. Pada surat Al Baqarah ayat 177 menerangkan bahwa kebajikan itu bukanlah seseorang yang mau menghadapkan wajahnya ke arah timur dan barat yakni kearah Baitul Maqdis dan ke arah Baitullah sebagai kiblatnya, akan tetapi mereka yang mau beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, yakni melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Orang yang imannya benar itu adalah 1. Meyakini kebenaran rukun iman yang meliputi iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rosul-rosul, Hari akhir, dan qadla-qadar. 2. Melaksanakan rukun Islam yang lima yaitu syahadat, salat, zakat, puasa, dan Haji ke Baitullah di Makkah. 3. Menjaga hubungan baik dengan sesama manusia yakni mau bersedekah, zakat dan menolong orang-orang yang dalam kesulitan dan kesusahan. 4. Menjaga keseimbangan diri dengan baik yakni berlaku baik terhadap dirinya sendiri meliputi berlaku sabar, menepati janji, tidak menjerumuskan dirinya ke lembah kesengsaraan dan kehinaan.
MengenaiSaya. MUHAMAD NURFUAD singoprono-mantup, lamongan-jatim, Indonesia MAKALAH TRANSFORMASI LAPLACE. MAKALAH PENERAPAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Oleh: MUHAMAD NURFUAD STT POMOSDA (SEKOLAH TINGGI T makalah teknik kompilasi. MAKALAH TE H NIK KOMPILASI Oleh: MUHAMAD
18BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKehidupan masyarakat kita belakangan ini memang sering kalimelupakan akan kehidupan saudara-saudara kita yang hidup dalam serbaketerbatasan. Katanya kehidupan bangsa ini semakin maju dan sejahteradalam bidang ekonomi. Dimana-mana ada pembangunan berbagai macamperumahan modern dan mal-mal berdiri dengan megahnya. Tetapi kitajuga tidak bisa memungkiri pula disamping lingkungan masyarakat kitasendiri masih banyak yang serba kamu orang yang mendustakan agama ? itulah orang yangmenghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan QS. 107 1-3.Kemiskinan yang mendera masyarakat selama ini memunculkanbanyak kaum dhuafa kaum lemah dan kaum mustadhafin kaumtertindas, seperti kaum miskin, fakir, perempuan, orang yang terlilithutang, dan anak yatim. Saat ini sangat banyak kejadian dalam kehidupanmasyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita. Akibatkrisis ekonomi yang berkepanjangan, yang belum ada ujungnya. AyatAllah SWT diatas mengancam kita yang tidak memperhatikan kehidupankaum dhuafa Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang disebutkan di atas dapatdipaparkan rumusan masalah sebagai berikut 1. Apa pengertian kaum dhuafa ?2. Bagaimana kehidupan kaum dhuafa ?3. Apakah mereka menjalankan perintah Allah ?
SANTUNIDHUAFA - Para siswa-siswi TK ABA 3 menyantuni 100 kaum dhuafa dari warga sekitar sekolah. ROCHMAN GUNAWAN/RATEG SIAP SIAGA – Petugas PLN siap melayani keluhan dan menjaga pasokan listrik
100% found this document useful 1 vote2K views10 pagesDescriptionmenyantuni kaum duafaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views10 pagesMenyantuni Kaum to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Ayatayat Al-Quran Tentang Menyantuni kaum dhuafa A. Surah Al Isra 26-27 Dalam upaya menanamkan kepekaan untuk saling tolong-menolong tersebut, kita dapat membiasakan diri dengan menginfakkan atau memberikan sebagian rezeki yang kita peroleh meskipun sed ikit.
ANALISIS BUKU AL-QUR'AN HADIS MA KELAS XII POLA HIDUP SEDERHANA DAN GEMAR MENYANTUNI DHUAFA SERTA SABAR DALAM MENGADAPI UJIAN DAN COBAAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompokANALISIS BUKU AL-QUR'AN HADIS MA KELAS XII POLA HIDUP SEDERHANA DAN GEMAR MENYANTUNI DHUAFA SERTA SABAR DALAM MENGADAPI UJIAN DAN COBAAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Denganbegitu aku bisa bersedekah yang banyak, membantu kaum dhuafa, menyantuni anak yatim, membantu pembangunan panti-panti, pesantren dan pembangunan masjid, dan bersedekah demi kemaslahatan umum. Kalau kekayaan itu berada di tangan orang-orang yang beriman, dahsyat men” jawabku santai.
0% found this document useful 0 votes4K views20 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes4K views20 pagesMenyantuni Kaum DhuafaJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1 Kaum Dhuafa Kelompok 2. 2. Pengertian • Berasal dari kata dha’afa atau dhi’afan yang berarti lemah. • Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. • KBBI: “Kaum yang tidak mampu atau lemah dalam segi ekonominya.
0% found this document useful 0 votes661 views13 pagesDescriptionMenyantuni Kaum DhuafaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes661 views13 pagesAgama Menyantuni Kaum DhuafaJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Hendaklahbenar-benar mengajarkan agama kepada isterinya, baik dilakukan sendiri atau melalui perantara. Antara lain yang dapat dilakukan; menghadiahkan buku-buku tentang Islam & hukum-hukumnya serta berbincang bersama-sama, kaset/cd ceramah, mengajak isterinya menghadiri ke majlis-majlis ILMU yang disampaikan oleh orang-orang yang berilmu
KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul Menyantuni Kaum Dhuafa. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan agama islam terutama untuk perilaku terpuji. Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa mampu menjadi islam yang sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat. Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini. Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang. Rebang Tangkas, Agustus 2016 Penyusun, DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kaum Dhuafa Perintah untuk Menyantuni Kaun Dhuafa Pengertian Menyantuni Penerapan Sikap dan Prilaku BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini banyak kejadian dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang hingga sekarang belum ada ujungnya. Banyak terdapat kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangan dari semua yang berada di kalangan atas. Dhuafa sendiri merupakan sebuah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas. Dalam hadist di terangkan, seorang bertanya kepada Nabi SAW, “Islam yang bagaimana yang baik ? “ Nabi SAW menjawab, “Membagi makanan kepada fakir miskin dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya.” Dalam hadist yang lain juga dijelaskan bahwa perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh pusing maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. HR. Muslim. Dengan latar belakang tersebut kami disini menyunguhkan tentang bagaimana menanggapi masalah menyantuni kaum dhuafa. RUMUSAN MASALAH Apa pengertian kaum dhuafa ? Apakah saja dalil tentang menyantuni kaum dhuafa? Apakah yang dimaksud dengan menyantuni ? Apa saja contoh penerapan dan sikap perilaku dari ayat tersebut? TUJUAN Menjelaskan pengertian kaum dhuafa Mengetahui dalil dan perintah Allah untuk menyantuni kaum dhuafa Mengetahui pengertian menyantuni Mengetahui penerapan dan sikap perilaku dari ayat tersebut BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN KAUM DHUAFA Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Pengertian Kaum Dhuafa Dari segi ekonomi adalah mereka yang fakir dan miskin tertekan keadaan bukan malas. Dari segi Fisik adalah mereka yang kurang tenaga bukan karena malas. Dari segi Otak adalah mereka yang kurang cerdas bukan karena malas Dari segi Sikap adalah mereka yang terbelakanag bukan karena malas PERINTAH UNTUK MENYANTUNI KAUM DHUAFA Berikut adalah dalil tentang menyantuni kaum dhuafa yang terdapat dalam Al-Quran Surat Al Isra’ Ayat 26 & 27 Artinya 26 Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. 27 Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. Surat Al-Baqarah 177 177 bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. Kandungan Surat Al Isra’ ayat 26 dan 27 Pada ayat 26, dijelaskan bahwa selain berbakti, berkhidmat, dan menanamkan kasih sayang, cinta, dan rahmat kepada orang tua, ita pun hendaknya memberi bantuan kepada kaum keluarga yang dekat karena mereka paling utama dan berhak untuk ditolong. Allah memrintahkan manusia untuk berbakti dan berbuat baik tidah hanya kepada orang tua saja, namun masih harus berbuat baik kepada tiga golongan lain,yaitu kepada kerabat, orang miskin, dan orang terlantar. Pada ayat 27, Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan sebagai saudara setan karena suka mengikuti dan sangat penurut kepadanya. Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam perkara yang tidak mengandung ketaatan. Surat Al-Baqarah ayat 177 Pada ayat ini yang dimaksud dengan kebaikan adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan senantiasa mewujudkan keimanannya di dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dari perbuatan baik tersebut antara lain sebagai berikut Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya. Memberikan bantuan kepada anak yatim. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan. Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya. Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian. Akan tetapi, terhadap janji yang bertentangan dengan hukum Allah syariat islam seperti janji dalam perbuatan maksiat, maka janji itu tidak boleh haram dilakukan. PENGERTIAN MENYANTUNI Maksud dari menyantuni kaum dhuafa ialah memberikan harta atau barang yang bermanfaat untuk dhuafa, dan menurut para ulama menyantuni kaum dhuafa akan menyelamatkan diri kita dari api neraka. Untuk anak yatim, Islam memerintahkan kita untuk memeliharanya, memuliakannya dan menjaga hartanya sampai anak yatim tersebut dewasa, mandiri dan bisa mengurus hartanya sendiri. Untuk fakir miskin, kita harus menganjurkan orang untuk memberi makan. PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU Pencerminan terhadap Surah Al Isra ayat 26-27 dan Al Baqarah Ayat 177 dapat melahirkan perilaku, antara lain sebagai berikut Bekerja dengan tekun untuk mencari nafkah demi keluarga. Suka menabung dan tidak pernah berlaku boros meskipun memiliki banyak harta. Menjauhi segala macam kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu percuma. Suka bersedekah, khusunya terhadap orang yang kekurangan dimulai dari keluarga dan tetangga terdekat. Mempelajari ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. BAB V PENUTUP KESIMPULAN Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Sebaiknya kita sebagai orang yang berkecukupan, harus lebih bersyukur dengan apa yang telah kita punya dengan selalu melihat orang-orang yang ada dibawah kita dalam hal sebagai orang yang berkecukupan, kita harus membantu dan membagi sedikit apa yang kita punya untuk meringankan beban mereka. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkanperaturan Gubernur Aceh Tentang Tata Cara Pencairan dana zakat pada kas umum aceh dilakukan oleh Baitul Mal Aceh melalui sekretariat Baitul Mal Aceh dengan
Uploaded byabcdsh 0% found this document useful 0 votes4K views3 pagesDescriptionagamaCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4K views3 pagesPerilaku Menyantuni Kaum Dhuafa-AgamaUploaded byabcdsh DescriptionagamaFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dirinyamemang telah sekitar 20 tahun lebih tinggal di London sana. Tetapi hatinya, derai air matanya dan senyumnya menyertai anak-anak yatim, para janda, kaum dhuafa di Aceh, daerah konflik di Poso, Ambon, dan bahkan Bosnia. Ia mengerahkan segala macam daya dan dana, di Inggris sana, lalu terjun untuk menyantuni mereka-mereka yang papa.
0% found this document useful 0 votes535 views8 pagesDescriptionmembahas masalah kaum dhuafa dan opini pemberdayaanyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes535 views8 pagesMakalah Kaum DhuafaDescriptionmembahas masalah kaum dhuafa dan opini pemberdayaanyaFull descriptionJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dalamkehidupan sosial kita tidak akan lepas dari dari ketiga unsur ini, yaitu tentang tamu, tetangga dan mengasihi para dhuafa. Maka dengan tiga masalah ini, kami sedikit menguraikan bagaimana cara kita untuk mengabdikan diri kepada sang Khalik dengan cara, menghormati, mengasihi, menyayangi, mengutamakan mereka, agar supaya pengabdian ini
Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa - Assalamu'alaikum semuanya , Pada info kali ini yang diberi judul Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa,telah dibagikan di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan info ini dapat anda pahami dan bermanfaat bagi anda semuanya. Judul Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa Label Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa Download Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa Makalah Agama Tentang Menyantuni Kaum Dhuafa Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan agama Berikut adalah dalil tentang menyantuni kaum MAKALAH TENTANG MENYANTUNI KAUM .Padahal Islam merupakan agama yang Tempatnya Berbagi Modul dan Makalah Home ” Pendidikan Agama Islam ” Pengertian dan Contoh Surat Tentang Menyantuni Kaum .Berikut adalah dalil tentang menyantuni kaum dhuafa yang makalah menyantuni kaum dhuafa. MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENYANTUNI KAUM DHUAFA .Dengan latar belajang tersebut kami disini menyunguhkan tentang bagaimana menanggapi masalah menyantuni kaum dhuafa makalah agama tentang .Menyantuni Kaum Dhuafa Dalam Islam Agama Islam. Kaum Dhuafa sendiri adalah disebut juga Orang yang kurang mampu .Berkat limpahan dan rahmat Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Agama Islam. menyantuni kaum tentang segala urusan agama. .Documents Similar To Makalah Menyantuni. Perilaku Menyantuni Kaum Dhuafa Agama. Ayat Ayat Tentang Menyantuni Kaum Duafa..Makalah Menyantuni Dhu’afa. Dan menurut para ulama menyantuni kaum duafa akan menyelamatkan diri kita dari api cap kita adalah pendusta agama .Makalah tentang kaum dhuafa tentang “Perintah Menyantuni Kaum Dhuafa mengorbankan harta untuk kepentingan agama dan umat merupakan salah satu sendi pokok .Makalah tentang wuhdu makalah tentang mangga makalah menyantuni kaum duaffa askep hipertensi makalah muamallah makalah peranan bahasa indonesia dalam ilmu penget . Kumpulan Aplikasi Pendidikan Sebagai Program Pembantu Guru Ini Merupakan Soft Re Yang Dibuat Khusus Untuk Meringankan Pekerjaan Google Free To Use Or Share Telahdit Silahkan Download Artikel Proposalnya Check Imagebase
Untukdapat menumbuhkan sifat sabar, maka seseorang harus membekali diri dengan ilmu dan amal (perbuatan), umpamanya seseorang tidak dapat menahan nafsunya, maka setidaknya memiliki ilmu bagaimana cara mematahkan nafsu syahwatnya. Di dalam hati orang tersebut ada pergulatan antara hawa nafsu dan malaikat.
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENYANTUNI KAUM DHUAFA Disusun oleh Acitia Prabawanto 01 SMA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA KELAS XI MIA II/ SEMESTER I BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini banyak kejadian dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang hingga sekarang belum ada ujungnya. Banyak terdapat kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangan dari semua yang berada di kalangan atas. Dhuafa sendiri merupakan sebuah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas. Dalam hadist di terangkan, seorang bertanya kepada Nabi SAW, “Islam yang bagaimana yang baik ? “ Nabi SAW menjawab, “Membagi makanan kepada fakir miskin dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya.” Dalam hadist yang lain juga dijelaskan bahwa perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh pusing maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. HR. Muslim. Dengan latar belakang tersebut kami disini menyunguhkan tentang bagaimana menanggapi masalah menyantuni kaum dhuafa. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian kaum dhuafa ? 2. Apakah saja dalil tentang menyantuni kaum dhuafa? 3. Apakah yang dimaksud dengan menyantuni ? 4. Apa saja contoh penerapan dan sikap perilaku dari ayat tersebut? TUJUAN 1. Menjelaskan pengertian kaum dhuafa 2. Mengetahui dalil dan perintah Allah untuk menyantuni kaum dhuafa 3. Mengetahui pengertian menyantuni 4. Mengetahui penerapan dan sikap perilaku dari ayat tersebut BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN KAUM DHUAFA Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Pengertian Kaum Dhuafa Dari segi ekonomi adalah mereka yang fakir dan miskin tertekan keadaan bukan malas. Dari segi Fisik adalah mereka yang kurang tenaga bukan karena malas. Dari segi Otak adalah mereka yang kurang cerdas bukan karena malas Dari segi Sikap adalah mereka yang terbelakanag bukan karena malas PERINTAH UNTUK MENYANTUNI KAUM DHUAFA Berikut adalah dalil tentang menyantuni kaum dhuafa yang terdapat dalam Al-Quran A. Surat Al Isra’ Ayat 26 & 27 Ï Artinya 26 Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. 27 Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. B. Surat Al-Baqarah 177 177 bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. C. Kandungan Surat Al Isra’ ayat 26 dan 27 Pada ayat 26, dijelaskan bahwa selain berbakti, berkhidmat, dan menanamkan kasih sayang, cinta, dan rahmat kepada orang tua, ita pun hendaknya memberi bantuan kepada kaum keluarga yang dekat karena mereka paling utama dan berhak untuk ditolong. Allah memrintahkan manusia untuk berbakti dan berbuat baik tidah hanya kepada orang tua saja, namun masih harus berbuat baik kepada tiga golongan lain,yaitu kepada kerabat, orang miskin, dan orang terlantar. Pada ayat 27, Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan sebagai saudara setan karena suka mengikuti dan sangat penurut kepadanya. Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam perkara yang tidak mengandung ketaatan. Surat Al-Baqarah ayat 177 Pada ayat ini yang dimaksud dengan kebaikan adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan senantiasa mewujudkan keimanannya di dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dari perbuatan baik tersebut antara lain sebagai berikut 1. Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya. 2. Memberikan bantuan kepada anak yatim. 3. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan. 4. Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta. 5. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya. 6. Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan. 7. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya. 8. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian. Akan tetapi, terhadap janji yang bertentangan dengan hukum Allah syariat islam seperti janji dalam perbuatan maksiat, maka janji itu tidak boleh haram dilakukan. PENGERTIAN MENYANTUNI Maksud dari menyantuni kaum dhuafa ialah memberikan harta atau barang yang bermanfaat untuk dhuafa, dan menurut para ulama menyantuni kaum dhuafa akan menyelamatkan diri kita dari api neraka. Untuk anak yatim, Islam memerintahkan kita untuk memeliharanya, memuliakannya dan menjaga hartanya sampai anak yatim tersebut dewasa, mandiri dan bisa mengurus hartanya sendiri. Untuk fakir miskin, kita harus menganjurkan orang untuk memberi makan. PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU Pencerminan terhadap Surah Al Isra ayat 26-27 dan Al Baqarah Ayat 177 dapat melahirkan perilaku, antara lain sebagai berikut 1. Bekerja dengan tekun untuk mencari nafkah demi keluarga. 2. Suka menabung dan tidak pernah berlaku boros meskipun memiliki banyak harta. 3. Menjauhi segala macam kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu percuma. 4. Suka bersedekah, khusunya terhadap orang yang kekurangan dimulai dari keluarga dan tetangga terdekat. 5. Mempelajari ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. BAB V PENUTUP KESIMPULAN Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Sebaiknya kita sebagai orang yang berkecukupan, harus lebih bersyukur dengan apa yang telah kita punya dengan selalu melihat orang-orang yang ada dibawah kita dalam hal sebagai orang yang berkecukupan, kita harus membantu dan membagi sedikit apa yang kita punya untuk meringankan beban mereka. DAFTAR PUSTAKA
UspCTJl. h9ckqniin1.pages.dev/721h9ckqniin1.pages.dev/104h9ckqniin1.pages.dev/959h9ckqniin1.pages.dev/662h9ckqniin1.pages.dev/502h9ckqniin1.pages.dev/812h9ckqniin1.pages.dev/497h9ckqniin1.pages.dev/565
makalah agama tentang menyantuni kaum dhuafa