Selanjutnyapenulis menjelaskan objek penelitiannya yaitu Rumah Sakit "ABC" sebagai salah satu rumah sakit umum pemerintah kelas A dan masih menggunakan penilaian kinerja yang ada pada Rumah Sakit "ABC" masih menitik beratkan penilaian keberhasilan suatu program pada aspek keuangan dan pelayanan. Namun penulis tidak menjelaskan secara rinci mengenai nama asli dan alamat rumah sakit
Beberapa Batasan Dalam Penghitungan BORUmumnya, hal-hal yang berkaitan dengan bayi baru lahir perinatal akan dicatat; dihitung; dan dilaporkan secara terpisah. Jadi, jumlah TT dalam rumus BOR tidak termasuk TT bayi baru lahir bassinet dan jumlah hari perawatan HP dalam rumus BOR juga tidak termasuk HP bayi baru menggunakan data dari lembar laporan RL-1, maka jumlah HP diambil dibaris SUB TOTAL yaitu baris sebelum ditambah perinatologi, bukan baris penghitungan BOR ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, bisa bulanan, tribulan, semester, atau bahkan penghitungan BOR juga ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, misalnya BOR per bangsal atau BOR untuk lingkup rumah sakit seluruh bangsal.Rumus BORBOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah TT yang terpakai O dengan jumlah TT yang tersedia A. Perbandingan ini ditunjukkan dalam bentuk persentase %.Jadi, rumus dasar untuk menghitung BOR yaitu BOR = O/A x 100%rerata jumlah TT terpakai dalam suatu periode O sama dengan jumlah HP dalam periode tersebut dibagi dengan jumlah hari dalam periode yang bersangkutan t, atau O = jumlah HP / tmaka, misalnya BOR untuk bulan Januari 2014 dapat dihitung BOR = jumlah HP Januari / A x t x 100%Misalnya dalam bulan Januari 2014 tersedia 10 TT dan tercatat total HP periode Januari 2014 = maka BOR periode Januari 2014 = / 10×31 x 100%= 75,6 %BOR Dengan Perubahan Jumlah TTJika terjadi perubahan jumlah TT dalam periode yang akan dihitung BOR-nya, maka BOR dapat dihitung dengan cara seperti contoh berikut ini misalnya, memiliki TT tersedia 50. Pada tanggal 25 Januari 2014 terjadi penambahan 5 TT. Jumlah total HP hingga akhir periode Januari 2014 = 1250. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2014 yaitu / 50×24+55×7 x 100% = 78,9 %BOR Untuk PerinatologiCara menghitung BOR kelompok bayi baru lahir perinatologi pada prinsipnya sama dengan rumus BOR diatas, hanya saja yang digunakan adalah angka perinatologi. Jadi, jumlah TT yang tersedia adalah jumlah TT perinatologi bassinet dan jumlah HP adalah HP dari kelompok Ideal BORSemakin tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula penggunaan TT yang ada untuk perawatan pasien. Namun perlu diperhatikan bahwa semakin banyak pasien yang dilayani berarti semakin sibuk dan semakin berat pula beban kerja petugas di unit tersebut. Akibatnya, pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan kepuasan pasien menurun dan kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat. Disisi lain, semakin rendah BOR berarti semakin sedikit TT yang digunakan untuk merawat pasien dibandingkan dengan TT yang telah disediakan. Jumlah pasien yang sedikit ini bisa menimbulkan kesulitan pendapatan ekonomi bagi pihak memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka perlu adanya suatu nilai ideal yang menyeimbangkan kualitas medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, dan aspek pendapatan ekonomi bagi pihak ideal untuk BOR yang disarankan adalah 75% – 85%. Angka ini sebenarnya tidak bisa langsung digunakan begitu saja untuk semua jenis RS. RS penyakit khusus tentu beda polanya dengan RSU. Begitu pula RS disuatu daerah tentu beda penilaian tingkat “kesuksesan” BOR-nya dengan daerah lain. Hal ini bisa dimungkinkan karena perbedaan sosial budaya dan ekonomi setempat.
MetodaLokakarya PPNI. FORMULA LOKAKARYA PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS (PPNI ' 83) TP = A x 52 (Mg) x 7 hr (TT x BOR) 41 (Mg) x 40 Jam / Mg TP = Tenaga perawat A = Jumlah jam perawatan / 24 jam 41 Mg = 365 - 52 (Hr Ming. ) - 12 hr libur - 12 hr cuti = 289 / 7 Produktivitas Perawat = 75% TP x 125 %.

Di sebuah rumah sakit dimungkin terjadinya penambahan ataupun pengurangan jumlah tempat tidur. Dengan adanya penambahan ataupun pengurangan ini maka akan mempengaruhi perhitungan BOR Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur, terutama jika perubahan jumlah tempat tidur dalam sebuah periode perhitungan BOR. BOR Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration Huffman. 1994. BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011. Rumus BOR = Jumlah hari perawatan rumah sakit / Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode X 100% Jika terjadi perubahan penambahan ataupun pengurangan jumlah tempat tidur dalam periode perhitungan BOR, maka BOR dapat dihitung dengan cara berikut ini Kasus Penambahan Tempat Tidur RS ABC memiliki tempat tidur 100. Pada tanggal 25 Januari 2016 terjadi penambahan 20 TT. Jumlah total hari perawatan hingga akhir periode Januari 2016 = 2500. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2016 yaitu / 100x24+120x7 x 100% = 77,16 % Rumus BOR Penambahan Tempat Tidur = Jumlah hari perawatan /Jumlah TT periode sebelum penambahan x jumlah hari periode sebelum penambahan+Jumlah TT setelah penambahan x Jumlah hari periode setelah penambahan x 100 % Kasus Pengurangan Tempat Tidur RS ABC memiliki tempat tidur 100. Pada tanggal 25 Januari 2016 terjadi pengurangan 5 TT. Jumlah total hari perawatan hingga akhir periode Januari 2016 = 2500. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2016 yaitu / 100x24+95x7 x 100% = 81,57 % Rumus BOR Pengurangan Tempat Tidur = Jumlah hari perawatan /Jumlah TT periode sebelum pengurangan x jumlah hari periode sebelum pengurangan +Jumlah TT setelah pengurangan x Jumlah hari periode setelah pengurangan x 100 % Arti Indikator BOR Arti indikator BOR ini adalah semakin tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi penggunaan tempat tidur di pelayanan kesehatan yang digunakan untuk perawatan pasien. Semakin banyak pasien yang menggunakan tempat tidur berarti pula semakin besar beban kerja petugas di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Nilai indikator BOR yang rendah berarti semakin sedikit tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien dibandingkan dengan tempat tidur yang tersedia. Jumlah pasien yang sedikit menimbulkan masalah pendapatan ekonomi bagi pihak fasilitas pelayanan kesehatan. Pasien sedikit ini juga akan menimbulkan pertanyaan bagaimana pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut. Dengan melihat indikator BOR ini maka perlu adanya suatu sistem yang ideal untuk menyeimbangkan kualitas pelayanan medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, kesejahteraan petugas sehingga akan berpegaruh terhadap pendapatan bagi pihak fasiitas pelayanan kesehatan. Baca juga Perbedaan Lama Dirawat dengan Hari Perawatan dalam Perhitungan Indikator Pelayanan Rumah Sakit Referensi

Tqqk7.
  • h9ckqniin1.pages.dev/720
  • h9ckqniin1.pages.dev/205
  • h9ckqniin1.pages.dev/550
  • h9ckqniin1.pages.dev/616
  • h9ckqniin1.pages.dev/260
  • h9ckqniin1.pages.dev/328
  • h9ckqniin1.pages.dev/470
  • h9ckqniin1.pages.dev/592
  • rumus bor rumah sakit