CeritaMpu Gandring, Keris yang digunakan Ken Arok, Untuk Asmara, Cerita Mpu Gandring, Keris yang digunakan Ken Arok | Home; About; Contact; Untuk Asmara perantara tentang asmara jarak jauh dengan media bulu perindu. Pelet Bulu Perindu . Bulu Perindu Asli Kalimantan Ciri - ciri keaslian .

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ll-Rq0cgh91ykG2Fl5xxEu-HMHd7eH2KOVLgKYLnX_iU2FhMy-iDkA==
Sebagaisenjata perang, keris pusaka berbilah lurus itu diyakini menyimpan kekuatan esoteris yang menguntungkan. Energi atau yoni yang terkandung di dalam pusaka dipercaya mampu menyokong Pangeran Diponegoro dalam memerangi kolonial Belanda. (Kiai Ageng Bondoyudo) digunakan untuk mengobarkan semangat tempur balatentaranya di masa-masa sulit Dunia Keris Mbabar wayang lagi kisanak. Namun kali ini bukan mirip yg telah-telah. Ini cerita orisinil yg timbul pada Mahabharata, kalau sebelumnya kan dari cerita carangan sempalan. Meskipun bukan cerita mainstream, akan akan tetapi apik kok ceritanya. Tapi sik, sebentar. Panganan opo kui mainstream? Gampange istilah ini merupakan hal paling awam yg berlaku. Angel njelaske, […] Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Blusukan, ungkap ini seakan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari presiden Jokowi. Blusukan adalah ungkap yang dikenal dalam bahasa Jawa dialek Solo. Sebenarnya, budaya blusukan yang dilakukan para penggede ini bukanlah fenomena yang baru. Jauh sebelum adanya negeri yang bernama Indonesia, raja-raja Jawa sudah melakukan blusukan. Laku ini sama […] Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Merapi itu tidak pernah ingkar janji. Saya konfiden kisanak nir asing di indera dengar menggunakan istilah ini. Pertanyaannya, kenapa sanggup seperti itu? Karena Merapi merupakan gunung menggunakan karakter & tipe yang jelas dalam setiap letusannya. Periode letusannya maupun sanggup ditebak antara 2,lima hingga 4 tahun sekali. Hampir satu dasarwarsa […] Syekh Subakir ialah seseorang ulama dari Yaman dalam masa dulu negeri itu diklaim rum, beliau sangat berjasa membebaskan tanah Jawa dari imbas-imbas kekuatan gaib yang dikuasai oleh segerombolan jin prayangan, gendruwo, kuntilanak, dan sebangsanya baik di darat, pegunungan maupun samudera, yang dalam waktu itu kepercayaan manusianya sangat primitif dan nir tersentuh oleh agama Islam agama […] Syukur alhamdulillah kerabat perkerisan semua kita masih diberi kesempatan buat berjumpa lagi meskipun hanya saling menyapa dalam sebuah goresan pena. Dalam goresan pena saya sebelumnya mengenai Mantera-Mantera Ilmu Pengasihan/Pelet & kali ini saya postingkan cara menagkalnya dari dampak Guna-Guna misalnya diatas. Agar lebih berimbang. Kendati zaman telah berubah, telah sangat modern, dalam ranah supramistik permanen […] Hampir dapat dikatakan kita seluruh mengenal tutur yang satu ini, Keris. Dan seperti yang kita memahami pula, Keris ialah warisan budaya dunia orisinal negeri kita sendiri, Indonesia. Meski beberapa tahun yang kemudian negeri jiran mengklaimnya. Namun, dalam kesempatan disela-sela kesibukan hari ini saya nir ingin menulis perihal asal-usul atau kalim-mengkalim perihal Keris, akan tetapi menyebarkan […] Dunia Keris Selamat tiba kerabat perkerisan. Jika kita bicara soal Mataram maka berarti menyangkut dalam Ki Ageng Pamanahan dan Ki Ageng Giring yang di makamkan di desa Sodo, Paliyan Gunung Kidul. Dialah yang kemudian hari menjadi galat satu puhak yang melakukan perjanjian pendiri Mataram. Sesuai memakai tajug di atas, saya akan kerucutkan dahulu buat membahas […] Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Bagi kisanak yg menggemari mayapada per-akik-an tentu nir asing beserta batu yg satu ini. Jalasutra atau Jolo Sutro ini. . Batu jalasutra mentah yg masih berbentuk bongkahan beserta ciri urat seperti otot yg menonjol banyak ditemukan di utara Grobongan, Jawa Tengah, tepatnya di deretan perbukitan Kendeng. Perbukitan ini membentang […] Dunia Keris – Serupa blencong, matahari yg tengah memamerkan sosoknya berasal balik bentangan bukit timur kembali membuka kisah baru perihal kehidupan. Kisah baru yg sesungguhnya hanya pengulangan-pengulangan kisah lama. Berputar layaknya yin-yg. Lingkaran hitam-putih yg mengelabu hingga tidak terlacak menggunakan pandangan mata wadhag dimana batas keduanya. Kejahatan serta kebajikan yg selalu dibenarkan dari dasar kepentingan. […] Dunia Keris Selamat datang kerabat perkerisan. Pada kesempatan kali ini aku akan bercerita perihal wayang serta lakon carangan, alias lakon sempalan. Untuk tulisan pertama ini aku ambil lakon sempalan menurut Mababharata, karya cipta bangsa sendiri. Lakon yang ini, kebetulan punya teks asli berupa kakawin yang ditulis Mpu Kanwa, pujangga keraton semasa raja Airlangga. Salah satu […]
\n ciri ciri keris mpu gandring
Ketika Mpu membabar/membuat Keris tersebut konsentrasinya terganggu oleh sesuatu hal, sehingga mantra yang seharusnya bertujuan dan bermakna baik menjadi salah ucap atau tidak sesuai dengan tujuan awalnya, sehingga mengakibatkan Keris tersebut mempunyai angsar yang kurang baik, contohnya: Kisah Keris Pusaka Mpu Gandring, sebelum Keris Pandai besi, 1910. KITLV. SIAPA yang tak kenal dengan kisah keris Mpu Gandring? Keris ini dikutuk pembuatnya, Mpu Gandring, akan membawa malapetaka. Keris pencabut maut ini dikisahkan dalam kitab Pararaton atau Katuturanira Ken Anrok gubahan tahun 1478 dan 1486 tanpa disebutkan penggubahnya. Di luar mitos soal magis keris Mpu Gandring, kisah ini menggambarkan suksesi berdarah yang mengiringi perjalanan kerajaan Singasari, yang didirikan Ken Angrok. Berikut ini para korban kutukan keris Mpu Gandring. Mpu Gandring Ken Angrok terpesona oleh Ken Dedes, istri Tunggul Ametung. Menurut pendeta Lohgawe, siapa yang berhasil memperistri Ken Dedes akan menjadi raja besar. Ken Angrok pun bertekad membunuh Tunggul Ametung. Ayah angkatnya, Bango Samparan, menyarankan agar Ken Angrok memesan keris kepada kawan karibnya, Mpu Gandring, pembuat keris yang ampuh di Lulumbang. Maka, datanglah Ken Angrok menemui Mpu Gandring. Ken Angrok meminta kerisnya selesai dalam lima bulan, sedangkan Mpu Gandring minta waktu setahun. Lima bulan kemudian, Ken Angrok kembali ke Lulumbang dan mendapati Mpu Gandring sedang menggurinda keris pesanannya. Karena belum selesai, Mpu Gandring menolak memberikan keris itu. Ken Angrok pun merebut keris itu dan menikam Mpu Gandring. Sebelum mati Mpu Gandring mengutuk bahwa Ken Angrok dan tujuh turunannya akan mati oleh keris itu. Merasa bersalah, Ken Angrok berjanji kalau cita-citanya menjadi raja terwujud, dia akan menunjukkan rasa terimakasihnya kepada keturunan Mpu Gandring. Tunggul Ametung Di Tumapel, Ken Angrok berkawan dengan Kebo Ijo, yang dikasihi Tunggul Ametung. Dengan cerdik, Ken Angrok membuat Kebo Ijo tertarik dengan keris berukiran kayu cangkring yang dibawanya. Ken Angrok meminjamkannya. Kebo Ijo suka memamerkan keris itu sehingga setiap orang Tumapel tahu Kebo Ijo memiliki keris itu. Pada suatu malam, Ken Angrok mengambil keris itu tanpa sepengetahuan Kebo Ijo. Ken Angrok menikam Tunggul Ametung yang tertidur dan meninggalkan keris itu tertancap di dadanya. Kebo Ijo Warga Tumapel, yang pernah melihat Kebo Ijo memamerkan keris itu, sertamerta menuduhnya sebagai pembunuh Tunggul Ametung. Mereka mengeroyok dan membunuh Kebo Ijo dengan keris itu. Ken Angrok bebas dari tuduhan, tetapi tidak terbebas dari kutukan Mpu Gandring. Kebo Randi yang masih kecil menangisi kematian ayahnya, Kebo Ijo. Merasa terharu, Ken Angrok menjadikan Kebo Randi sebagai pekatik abdi. Ken Angrok akhirnya berhasil memperistri Ken Dedes. Tidak ada orang Tumapel yang berani menggangu gugat. Bahkan keluarga Tunggul Ametung pun diam, tidak berani berkata apa-apa. Ramalan pendeta Lohgawe terbukti. Ken Angrok berhasil mengalahkan Raja Kediri, Dandang gendis alias Kertajaya. Dia mendirikan Kerajaan Singasari pada 1222. Ken Angrok Waktu dinikahi Ken Angrok, Ken Dedes sedang hamil tiga bulan, mengadung anak dari Tunggu Ametung. Ketika lahir, anak itu diberi nama Anusapati. Sedangkan Ken Angrok dan Ken Dedes memperoleh tiga putra dan satu putri Mahisa Wunga Teleng, Panji Saprang, Agni Bhaya, dan Dewi Rimbu. Dari pernikahannya dengan Ken Umang, Ken Angrok mempunyai tiga putra dan seorang putri Panji Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wregola, dan Dewi Rambi. Ken Dedes merahasiakan kematian suaminya, Tunggul Ametung. Namun, ketika Anusapati sudah agak besar, dia menanyakan kepada ibunya, mengapa Sang Amurwabhumi Ken Angrok memperlakukannya berbeda dibanding saudara-saudaranya yang lain. Dia juga mempertanyakan kenapa bukan dirinya yang lebih tua tapi Mahisa Wunga Teleng yang dinobatkan sebagai raja Kediri. Ken Dedes akhirnya menyingkap rahasia bahwa Anusapati hanyalah anak tiri dan ayahnya Tunggul Ametung mati dibunuh Ken Angrok. Anusapati pun meminta keris Mpu Gandring yang dipegang Ken Dedes. Anusapati menyuruh Ki Pengalasan dari desa Batil untuk menghabisi Ken Angrok. Suruhannya itu berhasil membunuh Ken Angrok yang sedang makan di waktu senja, pada 1247 –versi Negarakertagama menyebut tahun 1227. Ki Pengalasan Setelah menyelesaikan misinya, Ki Pengalasan segera melapor. Anusapati memberinya hadiah. Namun karena takut Ki Pengalasan menceritakan siapa yang menyuruhnya membunuh Ken Angrok, Anusapati kemudian menghabisinya. Anusapati Sepeninggal Ken Angrok, Anusapati dinobatkan sebagai raja Singasari. Namun dia selalu waspada. Bilik tempat tidurnya dikelilingi selokan, halamannya dijaga ketat orang-orang kepercayaannya. Panji Tohjaya, anak Ken Angrok dari Ken Umang, mengetahui bahwa Ki Pengalasan hanyalah suruhan Anusapati untuk membunuh ayahnya. Dia bersiasat dengan cara mengajak Anusapati meyabung ayam. Tohjaya berhasil meminjam keris Mpu Gandring dari Anusapati dan menukarnya dengan keris lain. Anusapati terlalu asyik menikmati sabung ayam. Tohjaya tak menyia-nyiakan kesempatan dan menancapkan keris Mpu Gandring ke dada Anusapati. Seketika Anusapati tewas pada 1249 –versi berbeda ditulis Negarakertagama yang menyebut Anusapati mati wajar. Tohjaya kemudian naik takhta. Tohjaya Kendati bukan mati karena keris Mpu Gandring, kematian Tohjaya patut dicatat sebagai rangkaian dari kisah ini. Tohjaya berkuasa dengan diselimuti ketakutan. Kecurigaan terutama ditunjukkan kepada Rangga Wuni, anak Anusapati. Rangga Wuni memendam dendam atas kematian ayahnya. Bersekutu dengan Mahisa Campaka, anak Mahisa Wunga Teleng yang tak terima tahta kerajaan Kediri diambil Tohjaya, Rangga Wuni melakukan pemberontakan. Mereka menyerang istana. Tohjaya melarikan diri. Namun karena luka-luka dalam pertempuran, dalam pelarian itu Tohjaya meninggal dunia. Rangga Wuni menaiki tahta kerajaan Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Mahisa Cempaka turut pula memerintah dengan gelar Narasimhamurti. Mereka mengadakan pemerintahan bersama dengan menyatukan kerajaan Singasari dan Kediri. Negarakertagama mengibaratkan Wisnu dan Indra. Kutukan keris Mpu Gandring pun lenyap. Suksesi berdarah antara keturunan Ken Angrok dan Tunggul Ametung pun berakhir.
Karenamerasa anak sulung, Anusapati punya hak menduduki takhta. Namun, setelah tahu anak tiri Ken Angrok, dia pun balas dendam sekaligus merampas kekuasaan. Kesumatnya terlampiaskan. Ken Angrok tewas di tangan orang dari Batil kiriman Anusapati. Tubuhnya ditusuk keris Mpu Gandring.
Mpu Gandring Mpu Gandring adalah tokoh dalam Pararaton yang dikisahkan sebagai seorang pembuat senjata ampuh. Keris buatannya konon telah menewaskan Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari. Asal-Usul Sunting Mpu Gandring berasal dari desa Lulumbang atau Palumbangan-Doko, dekat Wlingi-Blitar. Ia merupakan sahabat dari Bango Samparan ,ayah angkat Ken Arok. Dikisahkan dalam Pararaton bahwa Ken Arok berniat mencari senjata ampuh untuk membunuh majikannya, yaitu Tunggul Ametung akuwu Tumapel. Ia ingin memiliki sebilah keris yang dapat membunuh hanya sekali tusuk. Bango Samparan dari Karuman Garum-Blitar pun memperkenalkan Ken Arok pada Mpu Gandring. Untuk mewujudkan pesanan Ken Arok, Mpu Gandring meminta waktu setahun. Ken Arok tidak sabar. Ia berjanji akan datang lagi setelah lima bulan. Desa Lulumbang tempat tinggal Mpu Gandring diperkirakan saat ini berada di daerah Plumbangan-Doko, dekat Wlingi Blitar. Tempat pembuatan keris tersebut sampai sekarang masih bisa ditemukan di dukuh Pandean-Wlingi-Blitar. Di kemudian hari setelah Ken Arok menjadi raja, sebagai penebus kesalahannya, Ken Arok menjadikan desa Lulumbang atau Palumbangan menjadi daerah bebas pajak. Pintu gerbang masuk wilayah Palumbangan ini pernah diperbaiki era Majapahit, yang sampai sekarang dikenal dengan Candi Plumbangan Sukatman, 2012 . Kutukan Mpu Gandring Sunting Lima bulan kemudian, Ken Arok benar-benar datang menemui Mpu Gandring. Ia marah melihat keris pesanannya baru setengah jadi. Karena marah, keris itu direbut dan digunakan untuk menikam dada Mpu Gandring. Meskipun belum sempurna, namun keris itu mampu membelah lumpang batu milik Mpu Gandring. Mpu Gandring pun tewas terkena keris buatannya sendiri. Namun ia sempat mengutuk kelak keris tersebut akan merenggut nyawa tujuh keturunan Ken Arok, termasuk Ken Arok sendiri. Ken Arok kembali ke Tumapel untuk membunuh dan merebut kedudukan Tunggul Ametung. Rekan kerjanya yang bernama Kebo Hijo dijadikan kambing hitam segera dihukum mati menggunakan keris yang sama. Ken Arok sendiri akhirnya tewas oleh Anusapati putra Tunggul Ametung. Pengarang Pararaton mengisahkan adanya pembunuhan susul menyusul sejak Tunggul Ametung yang beberapa di antaranya terkena keris buatan Mpu Gandring. Mereka yang tewas terkena keris pusaka tersebut adalah Mpu Gandring, Tunggul Ametung, Kebo Hijo, Ken Arok, pembantu Anusapati, dan terakhir Anusapati sendiri. Sedangkan Tohjaya dikisahkan mati terkena tusukan tombak. Rupanya pengarang Pararaton kurang teliti dalam mewujudkan kelanjutan kutukan Mpu Gandring. Dari tujuh keturunan Ken Arok termasuk dirinya ternyata hanya Ken Arok saja yang mati oleh keris itu. Adapun Anusapati adalah anak tiri, sedangkan Tohjaya meskipun anak kandung namun kematiannya akibat tertusuk tombak Bukan Kena Keris Mpu Gandring. - Pergeseran Makna Sunting Gelar mpu atau empu merupakan gelar Nusantara asli yang kini identik dengan istilah untuk profesi pembuat keris. Padahal sebenarnya tidak demikian. Mpu sendiri artinya penguasa atau majikan atau pemilik. Kata ini masih dijumpai dalam bahasa Indonesia, misalnya, Buku ini mpu-nya siapa?, yang kemudian bergeser menjadi Buku ini punya siapa?. Pada zaman Kerajaan Medang, pengguna gelar mpu tidak harus laki-laki. Misalnya, permaisuri Mpu Sindok menurut data-data prasasti bernama Mpu Kebi. Pada zaman Singhasari dan Majapahit, gelar mpu hanya dipakai oleh golongan terhormat namun bukan bangsawan, dan itu hanya berlaku untuk laki-laki, misalnya Mpu Nambi atau Mpu Sora. Pada zaman Kesultanan Mataram gelar mpu tergeser oleh gelar kyai. Gelar mpu kemudian hanya dipakai oleh para pembuat senjata saja, dan ini diperkirakan berasal dari popularitas tokoh Mpu Gandring dalam Pararaton atau Empu Supa dari naskah-naskah babad. SUMUR Kepustakaan Sunting Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah "Mitos Asal-usul Ken Arok-Raja Singasari Kajian Tradisi Lisan". Laporan Penelitian. Jember FKIP Universitas Jember. Jangan Lupa Gan Cendolnya!! Plees jangan timpuk ame bata yach! 25-04-2017 0355 itu foto aslinya gan 20-05-2017 1523 Aktivis Kaskus Posts 677 Pisau dapur gw juga sakti, perut laper bisa jadi kenyang. 20-05-2017 1728 Kaskus Addict Posts 3,161 Buat ngupas bawang bisa gak? 30-05-2017 0507 Kaskus Addict Posts 1,589 berarti kutukan mpu gandring g kena dong ya.. kan katnya 7 turunan. 01-06-2017 1331 QuoteOriginal Posted By dafugaâ–şberarti kutukan mpu gandring g kena dong ya.. kan katnya 7 turunan. Emang ente turunan keberapa gan??? 04-06-2017 1247 QuoteOriginal Posted By 4thLeavesCloverâ–şPisau dapur gw juga sakti, perut laper bisa jadi kenyang. Yoa...!!apalagi pisaunya siotong,bisa bikin anak orang kenyang 9 bulan dicoba gan...!! 04-06-2017 1250 Kaskus Addict Posts 2,824 itu keris dimaharin ga gan? 04-06-2017 1955 Kaskus Addict Posts 1,589 QuoteOriginal Posted By dulcharemâ–şEmang ente turunan keberapa gan??? ane keturunan ke 8 gan 05-06-2017 0455 Kaskus Addict Posts 1,402 QuoteOriginal Posted By dulcharemâ–ş Yoa...!!apalagi pisaunya siotong,bisa bikin anak orang kenyang 9 bulan dicoba gan...!! duduls -D 23-06-2017 2136 Diubah oleh s4m33ns 28-07-2017 0304 QuoteOriginal Posted By dulcharemâ–ş iya... tapi benda yang ente upload ini tidak memenuhi syarat untuk disebut keris boss... ini belati cetakan yang berbentuk mirip keris... untuk disebut sebagai keris itu harus memenuhi kriteria tertentu sesuai pakem... hasil tempaan... bukan cetakan seperti yang di gambar mempunyai pamor... yang didapat dari lipatan lipatan besi yang di tempa terdiri dari dua bagaian yang disatukan... bagaian wilah dan gonjo dll etc... sesuai pakem hal ikwal tentang keris Nusantara... kalau benda dalam gambar ini tidak mewakili keris... tidak bisa disebut keris... banyak dijual di klitikan... benda benda pajangan... lebih baik ente belajar dulu tentang keristologi. sebelum bikin trit seperti ini... perbaiki trit nya ya bosss... coba ente ganti gambar yang diatas.. dengan gambar keris yang beneran ya bosss..... kalau kesulitan mendapat literature baku keris... salah satunya bisa didapat di sini... untuk pengenalan keris 28-07-2017 0253 Diubah oleh s4m33ns 28-07-2017 0337 Kaskus Addict Posts 1,157 Ane pernah di ceritain temen, dia mau narik keris empu gandring dan ternyata pemiliknya masih ken arok. Alih2 mau merebut khodam dia yg jarak bisa di bilang 15m masih kepotong telinganya dengan sekali tebas oleh keris itu padahal khodam nya sdh mengelak. Percaya atau tidak silahkan. Hanya saja keris empu gandring memang hanya untuk mencelakai / menghabisi. 28-07-2017 0720 QuoteOriginal Posted By polyglotâ–şAne pernah di ceritain temen, dia mau narik keris empu gandring dan ternyata pemiliknya masih ken arok. Alih2 mau merebut khodam dia yg jarak bisa di bilang 15m masih kepotong telinganya dengan sekali tebas oleh keris itu padahal khodam nya sdh mengelak. Percaya atau tidak silahkan. Hanya saja keris empu gandring memang hanya untuk mencelakai / logika dan perasaanmu... Teman ente itu sedang berbohong tidak... Gan?? 30-07-2017 0111 Kaskus Addict Posts 1,157 QuoteOriginal Posted By s4m33nsâ–ş Menurut logika dan perasaanmu... Teman ente itu sedang berbohong tidak... Gan?? Ngak, kalo masalah yg dia hadapi ken arok atau bukan ane ragu. Tapi kalo berbohong ngak. Dia termasuk sakti. Dan dah saya menyaksikan kesaktiannya. Seandainya dia dalam keadaan suci bersihlah. Cuma ngeliat doang jin bisa ngelebur pernah ia gunain. Pernah buka gerbang yg isinya api semua. Punya pedang zulfikar. Edit setelah saya teliti menurut saya benar ken arok 30-07-2017 0908 Kaskus Addict Posts 1,236 btw ken arok udh masuk sejarah apa mitos sih. Padahal udh ada kitab pararaton yak. kok pake kata2 "konon" jadi kesan nya masih simpang siur. 30-07-2017 1013 QuoteOriginal Posted By polyglotâ–ş Ngak, kalo masalah yg dia hadapi ken arok atau bukan ane ragu. Tapi kalo berbohong ngak. Dia termasuk sakti. Dan dah saya menyaksikan kesaktiannya. Seandainya dia dalam keadaan suci bersihlah. Cuma ngeliat doang jin bisa ngelebur pernah ia gunain. Pernah buka gerbang yg isinya api semua. Punya pedang zulfikar. Edit setelah saya teliti menurut saya benar ken arokOOO.... Gitu ya... Dia sampai sampai punya pedang Zulfikar ya gan... coba tanyakan gan... apa dia pernah ketemu dengan para guru guru sakti dari negeri morronia ??? 30-07-2017 1330 Diubah oleh s4m33ns 30-07-2017 1920
Banyakcerita sejarah yang mengaitkan para pembuat Keris, seperti Mpu Gandring, Pusaka Setan Kober, Kyai Sangkelat, Pusaka Nagasasra Sabuk Inten, Kyai Carubuk, dan Kyai Condong Campur. Meski di Indonesia memiliki budaya Keris Yogyakarta yang berbeda dengan ciri khas unik di setiap daerah. Keris tetap eksis dan sebagai sebuah karya seni
Keberadaan Keris Mpu Gandring masih terus dipertanyakan. Entah sudah berapa banyak orang yang berusaha untuk menemukan keris pusaka ini. Atau paling tidak, sekedar ingin menguak misteri dibalik menguapnya Keris Empu Gandring yang terkenal kesaktiannya. Sejarah Keris Mpu Gandring Keris pusaka Mpu Gandring tidak hanya terkenal sakti, tetapi juga terkutuk. Diyakini bahwa keturunan Raja Singosari harus ikut menanggung kutukan maut keris pusaka ini. Sebenarnya, apa yang menyebabkan tuah dan kesaktian Keris Empu Gandring terdengar begitu menakutkan? Pada masanya, Mpu Gandring merupakan nama seorang perajin keris pusaka yang terkenal. Hingga suatu ketika muncullah Ken Arok yang datang untuk memesan sebilah keris kepada pembuat keris tersebut. Ken Arok secara khusus menggarisbawahi bahwa keris untuknya haruslah lebih sakti dibanding semua keris yang sudah ada. Mpu Gandring pun bergidik dibuatnya, apalagi waktu yang diberikan Ken Arok konon sangatlah singkat. Tidak seberapa bila harus digunakan untuk menempa keris pusaka. Benar saja. Ketika Ken Arok datang untuk menagih pesanan, Mpu Gandring belum mampu menyelesaikan pembuatan keris yang ia inginkan. Bilahnya memang sudah jadi. Hanya saja bagian sarung Keris Mpu Gandring ini belum selesai sempurna. Terburu perasaan tidak sabar, Ken Arok seketika itu merampas keris yang belum jadi dari tangan Mpu Gandring. Cerita mulai memudar gelap karena Ken Arok sengaja menusukkan keris tersebut ke tubuh Mpu Gandring. Alasannya hanya sekedar untuk menguji kesaktian keris pusaka tadi. Tetapi justri dari sini sejarah mulai mencatat kengerian kutukan Keris Empu Gandring. Mpu Gandring yang tidak terima langsung melontarkan kutukannya. Ia berkata bahwa keris tersebut akan membunuh Ken Arok beserta tujuh turunannya. Meski tidak mempercayai kutukan yang ia dengar, Ken Arok tetap menyimpan Keris Mpu Gandring. Tanpa terduga, apa yang dilontarkan Mpu Gandring menjelang ajalnya terjadi juga. Ken Arok beserta tujuh keturunannya secara turun temurun mati tertusuk Keris Empu Gandring. Kekacauan dan keruntuhan Kerajaan Singosari konon didasari oleh kutukan ini. Dimana Keris Mpu Gandring Berada? Selama beberapa ratus tahun sejarah berjalan, Keris Mpu Gandring bisa dibilang lenyap. Tidak ada yang tahu persis dimana letaknya. Sehingga makin hari orang semakin dibuat penasaran saja. Kabar yang paling santer terdengar mengatakan bahwa Keris Empu Gandring terkubur di bawah kawah Gunung Kelud. Bagaimana keris pusaka tersebut bisa menghilang disana, tidak ada satu cerita yang pasti. Berbagai pihak sudah mencoba menguak misteri ini. Dan sebagai hasilnya, ada lebih dari satu versi yang menceritakan asal mula terkuburnya Keris Mpu Gandring di dasar kawah Gunung Kelud. Salah satu versi bahkan mengisahkan bahwa Keris Empu Gandring tanpa sengaja terkubur di kawah gunung ketika Bathara Guru memindahkan Gunung Mahameru. Alasannya, ketika itu terjadi banyak peperangan di Pulau Jawa. Sedangkan yang menjadi penyebab peperangan tersebut hanyalah sebilah keris saja. Demi menghindari kelanjutan nasib buruk ini maka Keris Mpu Gandring sengaja dihilangkan, meski sulit dihancurkan. Keris Mpu Gandring sendiri dikabarkan terbuat dari batuan luar angkasa. Karena itu sifat dan kekuatan logamnya tidak sama dengan besi biasa. Ditambah lagi, Mpu Gandring juga dipercaya memperkuat kesaktian keris pusaka buatannya dengan mantra dan doa-doa. Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini Bacaan Paling DicariKeris mpu gandringkeris empu gandringempu gandringkeberadaan keris mpu gandringmisteri keris mpu gandringkeris mpu gandring aslimpu gandringkeberadaan keris empu gandringsejarah keris empu gandringkisah keris empu gandringgambar keris empu gandringkeris mpu gandring sekarang dimana\Sejarah empu gandringkeris empu gandring sekarang ada di manacerita keris empu gandringkisah keris mpu gandringsejarah keris mpu gandringasal usul keris empu gandringmisteri keris empu gandringkeberadaan keris mpu gandring sekarangkisah empu gandringasal usul mpu gandringkeris mpu gandring yang asliAsal usul empu gandringkeris ken arokkesaktian keris empu gandringkesaktian ken arokcerita mpu gandringLegenda keris empu gandringkeris mpu gandring sekarang dimanapusaka empu gandringkeberadaan keris mpu gandring aslikeris empuh gandringfoto keris empu gandringketurunan mpu gandring
KERISEmpu Gandring, pusaka yang konon katanya terbuat dari bongkahan meteor yang jatuh dari langit. Keris ini dibuat oleh Empu Gandring, yang menjadi salah satu keris sakti seiring berdirinya Kerajaan Singasari. Seperti dilansir dari Sindonews, kala itu, Ken Arok meminta Empu Gandring memuat keris dalam satu malam.
Cerita Kisah Sejarah Keris Empu Gandring Dan Pedang Naga PuspaEmpu Gandring Dan Naga Puspa – Misteri Gunung Kelud tidak jauh dengan legenda yang menyertainya. Sebuah kisah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Gunung Kelud merupakan seputar kutukan keris Empu literatur Jawa kuno, nama Mpu Gandring timbul di dalam Serat Pararaton . Pararaton berisi catatan mengenai raja-raja Jawa, terutamanya kerajaan Singosari 1222 – 1292 dan Majapahit 1293-1518 yang menguasai wilayah Jawa Timur. Komponen awal Pararaton menyebutkan kisah raja pertama Singosari, merupakan Ken Angrok yang memerintah cuma lima tahun 1222-1227.Ken Angrok, atau ada pula yang menyebutnya Ken Arok, lahir di Singosari pada 1182 dan wafat pada 1227. Ken Angrok dilahirkan oleh seorang wanita bernama Ken Endog yang memiliki pasangan bernama Brahmin Gajahpura dari Kediri [2]. Versi lain menyatakan bahwa Ken Angrok tidak memiliki ayah sebab dia merupakan titisan lantas Syiwa. Sebab ibunya malu seandainya diketahui melahirkan buah hati tanpa ayah, maka bayi Ken Angrok diletakkan semacam itu saja di kuburan atau tepi sungai. Seorang antagonis bernama Bango Samparan, diketahui juga dengan nama Lembong, tidak sengaja mendengar tangisan bayi Ken Angrok. Bango Samparan kemudian memungut bayi itu. Ketika Ken Endog mendengar bahwa Bango Samparan memungut si kecilnya, Ken Endog kemudian menemui Bango Samparan. Mereka berdua kemudian bersama-sama membesarkan Ken beranjak dewasa, Ken Angrok gemar mencuri dan berjudi. Tetapi pada suatu hari, dia secara kebetulan berjumpa dengan seorang pendeta brahmana bernama Dang Hyang Lohgawe. Lohgawe kemudian menyarankan agar Ken Angrok bekerja saja di Tumapel. Di Tumapel, Lohgawe akan menyajikan Angrok terhadap Tunggul Ametung, dan mengusulkan agar Angrok diwujudkan tangan kanan. Tak berapa lama, Angrok sudah bekerja sebagai tangan kanan Tunggul Ametung memiliki seorang istri yang kecantikannya betul-betul termasyhur di Tumapel. Namanya Ken Dedes. Ken Dedes merupakan buah hati seorang pertapa Buddha bernama Mpu Purwa. Suatu hari, Ken Dedes yang sedang hamil memandu Tunggul Ametung mengunjungi suatu desa. Ketika turun dari kereta, kain yang dipakai Ken Dedes tersingkap, dan Ken Angrok yang ketika itu memandu mereka tidak sengaja memandang betis dan rahasianya. Lantas itu, jatuh cintalah Ken Angrok terhadap Ken kejadian itu, niat Ken Angrok untuk mempersunting Ken Dedes semakin bergejolak. Tetapi, dia berpikir bahwa tidak ada sistem lain untuk menerima Ken Dedes kecuali dengan membunuh Tunggul Ametung. Ketika menyajikan niat ini terhadap Lohgawe, Ken Angrok lantas merasa tidak Nrimo sebab niatnya itu tidak memperoleh restu dari Lohgawe. Sebab itu, Ken Angrok kemudian pergi menemui ayah angkatnya Bango Samparan di Karuman. Bango Samparan memberi restu terhadap niat Ken Angrok untuk membunuh Tunggul Ametung, dan berkatalah dia terhadap Ken AngrokBaiklah seandainya demikian saya akan memberikan restu bahwa kamu akan menusukkan keris terhadap Tunggul Ametung dan mengambil istrinya itu. Tetapi cuma saja, anakku Angrok, akuwu [Tunggul Ametung] itu sakti; mungkin [akuwu] tidak akan terluka seandainya kamu menikamnya dengan keris yang kurang Samparan kemudian memberi usulanSaya punya seorang kawan, seorang pintar keris di Lulumbang. Namanya Mpu Gandring. Keris buatannya bertuah; tidak ada orang yang tidak mempan terkena keris buatannya; tidak perlu dua kali ditusukkan. Hendaknyalah kamu menyuruhnya membuatkan sebuah keris. Apabila keris itu sudah selesai, dengan keris itulah kamu hendaknya membunuh Tunggul Ametung secara di atas menyiratkan bahwa Ken Angrok belum pernah mengenal nama Mpu Gandring. Situasi ini memberikan dua arti. Pertama, bahwa reputasi Mpu Gandring sebagai pembuat keris bertuah kurang diketahui secara luas, malahan oleh sosok Ken Angrok yang dulunya mungkin cukup sociable sebab kegemarannya berjudi, dan dilanjutkan tinggal di lingkungan Tumapel, wilayah yang lebih besar dan maju. Kedua, sosok Mpu Gandring sendiri boleh jadi samar obscured sebab dia kemungkinan sengaja menjauh dari keramaian dengan alasan yang bersifat asketisme. Dalam hal ini, Mpu Gandring sendiri kemungkinan juga merupakan seorang sosok Mpu Gandring kurang jelas, sebuah novel karangan Arswendo Atmowiloto berjudul Senopati Pamungkas [3] menyebutkan bahwa Mpu Gandring memiliki nama asli Kiai Sumelang Gandring. Mpu Gandring merupakan keturunan para pembuat keris yang menuntut ilmu hingga ke Jawa Barat. Diceritakan pula bahwa Mpu Gandring memiliki 12 orang murid yang kesemuanya memakai sebutan “Gandring”.Setelah menemui ayah angkatnya itu, Ken Angrok kemudian pergi ke Lulumbang untuk menemui Mpu Gandring. Dalam novel Gajah Mada karangan Langit Kresna Hariadi, Lulumbang diketahui pula dengan nama Sapih LumbangDari Tongas, akan menonjol ketinggian Bromo. Bromo senantiasa dikemuli halimun tebal sehingga acap kali tidak jelas, kecuali di musim kemarau. Menjelang Bromo atau lebih kurang dua tabuh waktu yang dibutuhkan dengan berkuda, di sanalah letak sebuah daerah yang betul-betul cantik. Tempat itu bernama Sapih atau orang juga menyebutnya Lumbang … apa Sapih Lumbang ada kaitannya dengan Lulumbang? Lulumbang tentu bukan nama sembarangan sebab di sanalah seorang empu pembuat keris pernah memasuki Bromo’ bisa diartikan betul-betul dekat dengan gunung Bromo padahal frasa ini sulit dievaluasi. Oleh sebab itu, frasa dua tabuh’ perlu didefinisikan terutamanya dahulu. Apabila diasumsikan bahwa kecepatan berjalannya kuda menuju ke daerah yang cantik’ yang secara relatif diartikan sebagai perbukitan dengan panorama cantik merupakan 2 km/jam sebab jalur menanjak maka jarak 25 km bisa ditempuh dalam waktu jam. Jarak ini merupakan jarak antara Tongas dengan Lumbang masa sekarang. Satu tabuh diartikan sebagai penanda fajar hingga tengah hari, dan tengah hari menuju senja, yang masing-masing merupakan 6 jam. Perlu diingat bahwa ada dua desa Lumbang, merupakan Lumbang 1 dan Lumbang 2 di wilayah Pasuruan. Lumbang 1 inilah yang berjarak 25 km dari Tongas, berada dekat dengan Bromo dan berada di mulut pegunungan Tengger. Lokasi desa Lumbang 1 bisa dilihat pada peta di bawah satelit provinsi Jawa Timur lokasi desa Lumbang 1 Sumber google mapKen Angrok kemudian berjumpa Mpu Gandring di Lulumbang. Ken Angrok berkata terhadap Mpu GandringTuankah barangkali yang bernama Gandring itu? Hendaknyalah hamba dibuatkan sebilah keris yang bisa selesai dalam waktu lima bulan, akan datang kebutuhan yang patut hamba waktu lima bulan ini dirasa terlalu kencang oleh Mpu Gandring. Dia mengatakan bahwa dibutuhkan waktu satu tahun untuk menuntaskan sebilah keris bertuah. Dalam cerita rakyat yang lain, tenggat waktunya bukan lima bulan, tetapi 40 hari. Mpu Gandring mengatakanJangan lima bulan itu. Apabila kamu mengharapkan yang baik, kaprah-kaprah satu tahun baru selesai. Keris akan baik dan matang Ken Angrok memaksaNah, biar bagaimana mengasahnya, cuma saja, hendaknya keris itu diselesaikan dalam lima hasil perhitungan sederhana, penulis memperkirakan bahwa keris Mpu Gandring diwujudkan selama tujuh bulan. Berikut sistem perhitungannyaPararaton menyebutkan bahwa Ken Dedes sedang hamil ketika Ken Angrok memandangnya untuk pertama kali. Seorang perempuan umumnya menonjol jelas hamil ketika kehamilannya menginjak 3-4 bulan. Pararaton juga menyebutkan bahwa sesudah Tunggul Ametung terbunuh oleh keris Mpu Gandring, buah hati Tunggul Ametung dari hasil perkawinannya dengan Ken Dedes itu lahir. Dengan asumsi bahwa kelahirannya normal tidak prematur, dengan batas maksimum 10 bulan, maka lama pembuatan keris maksimum merupakan 7 = masa kehamilan Ken Dedes hingga melahirkan = 10 bulan maksy2 = bulan kehamilan ketika Ken Angrok memandang Ken Dedes = 3 bulan kehamilan menonjol jelasy1 – y2 = 7 bulanLima atau tujuh bulan berlalu dan Ken Angrok datang lagi mengunjungi Mpu Gandring untuk mengambil keris orderannya. Mpu Gandring ternyata belum menuntaskan kerisnya. Keris itu digambarkan punya hulu kayu cangkring yang masih berduri, belum dikasih perekat, masih kasar. Sebab tidak sabar, Ken Angrok mengambil keris yang tengah diasah oleh Mpu Gandring, lalu menikamkannya ke tubuh Mpu Gandring. Keris itu betul-betul sakti menurut ilustrasi Pararaton berikutLalu diletakkan [keris itu] pada lumpang batu daerah air asahan, lumpang berbelah menjadi dua; diletakkan pada landasan penempa, juga ini berbelah menjadi menemui ajalnya, Mpu Gandring menyumpahi Ken AngrokNak Angrok, kelak kamu akan mati oleh keris itu; buah hati cucumu akan mati sebab keris itu juga; tujuh orang raja akan mati sebab keris Mpu Gandring teknologi canggih abad ke-13Keris Mpu Gandring kemungkinan merupakan hasil dari aplikasi teknologi laminasi logam pertama kali di Jawa Kuno. Keris hal yang demikian mirip dengan keris nomor 3 pada gambar di bawah. Keris nomor 3 diwujudkan antara abad ke-13 dan 14 [5]. Keris Mpu Gandring dikatakan memiliki pamor padahal kurang jelas pula gambar pamor yang seperti apa. Keris nomor 3 juga memiliki pamor gambar daun. Keris nomor 3 ini, seperti yang dijelasakan dalam Ref. merupakan aplikasi teknologi laminasi keris pertama kali. Ini berarti bahwa di dalam besinya terdapat inti core yang terbuat dari nikel. Lapisan nikel ini dijepit oleh besi dengan profil U’ kemudian ditempa. Efek dari pemberian nikel ini merupakan meningkatkan ketahanan terhadap korosi sekaligus menambah kelenturan. Pembaca juga bisa mempelajari lebih jauh deskripsi progres pembuatan keris pada masa modern dalam rujukan [6]. Dalam buku itu disebutkan bahan-bahan membuat keris, merupakan besi 12-18 kg, baja 600 gr dan bahan pamor, misal nikel 125 gram.Ragam keris yang diwujudkan pada jaman Jawa KunoAda sebuah pendapat bahwa keris Mpu Gandring memiliki daya mekanik yang baik, lebih baik dari keris-keris lainnya. Kunci dari daya itu terletak pada progres pembuatan keris. Ketika keris selesai dipanaskan Mpu Gandring memasukkan keris yang masih panas itu ke sebuah wadah yang berisi racun ular. Progres pemberian racun ular terhadap keris dinamakan warangan. Konon, racun ular bisa menolong progres pendinginan quenching dan meningkatkan kandungan karbon di dalam logam. Selain racun ular, racun lain yang umumnya dipakai untuk warangan keris berasal dari bangkai ular tanah, bangkai ular kobra, dan bangkai katak katak kerok.Keris jadi lebih getas dan tidak mudah berdeformasi sebab adanya peningkatan kandungan karbon di dalam keris. Progres pemberian racun pada keris yang lewat progres pembakaran umumnya berlangsung di bulan Suro. Pemberian racun pada keris semata-mata cuma bertujuan untuk menambah kesanggupan lahiriah semata. Tetapi demikian, lahiriah dari keris seandainya terlalu acap kali di-warang-i juga akan rapuh. Progres pemberian racun ular terhadap keris dikerjakan sebagai berikut [lihat laman Ki Cancut]baca juga Doa NurbuatKeris dipisahkan dari gagang dan warangka. Keris dipanaskan pada tungku api. Keris dimasukan kedalam bubuk racun pada kondisi panas dan dikerjakan sebagian kali untuk menambah racun atau memperkuat racun hal yang demikian. Pada ketika keris berada dalam kondisi panas, maka seandainya dimasukkan pada bubuk racun, maka akan mengabsorpsi racun hal yang demikian hingga menyatu pada batang warangan dikerjakan pada senjata para pendekar dan para prajurit dalam menghadapi musuh agar pada ketika bertempur dengan goresan luka yang sedikit saja keris itu cakap menimbulkan efek yang mematikan. Pada ketika terjadi perang pengorbanan melawan Belanda, hal ini dirasa cakap mengimbangi daya musuh yang pada ketika itu berupa senjata terlalu banyak racun yang dikasih terhadap keris maka akan menghasilkan keris hal yang demikian rapuh dan keropos. Pun seandainya kadar racun sudah lewat batas kewajaran akan mengakibatkan udara sekitar tercemari oleh racun pada keris pada ketika keris berada di luar kerangkannya. Dampak yang bisa terjadi merupakan keracunan ringan berupa pusing atau muntah-muntah. Sehingga seandainya mengerjakan warangan, maka sang empu patut mengenal berapa besar kadar racun yang sudah berada dalam keris dan berikutnya menetapkan akan dikasih lagi racun atau keris sesudah dikerjakan warangan, maka warna permukaan keris akan menjadi bersih dan berwarna metalik gelap logam putih dan pada permukaannya akan menonjol rongga-rongga yang betul-betul kecil. Eksistensi keris Mpu Gandring masih menjadi misteri hingga sekarang. Mitos mengenai keberadaannya menghasilkan kisah yang menarik enthralling stories, seperti yang ditulis dalam Ref. . Ada sebagian versi cerita mengenai keberadaannyaUntuk menghindari perselisihan berdarah, Keris Mpu Gandring dibuang ke Laut Jawa dan berubah menjadi naga Keris Mpu Gandring secara misterius menghilang, atau jatuh ke tangan orang penting dalam pemerintahan Keris Mpu Gandring ditanam di dalam Candi Anusapati atau Candi Trampil di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa TimurDalam tiap petualangannya, Arya Kamandanu senantiasa ditemani oleh pedang pusakanya bernama pedang Naga Puspa ciptaan gurunya, Mpu mulanya pedang pusaka ini diwujudkan untuk Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Mongolia sebagai tebusan atas diri Ranubhaya sebagai tawanan kerajaan. Tetapi pedang ini malahan menjadi rebutan pejabat kerajaan. Demi menyelamatkan pedang hal yang demikian dari orang-orang yang berwatak jahat, pedang pusaka hal yang demikian hasilnya diserahkan terhadap pasangan pendekar suami-istri bernama Lo Shi Shan dan Mei pendekar ini hasilnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke Tanah Jawa. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini malahan menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Lo Shi Shan tewas, pedang malahan beralih ke tangan Mei Shin. Mei Shin malahan hidup terlunta-lunta, kemudian ditolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, merekapun saling jatuh cinta, kemudian Arya Kamandanu menikahi Mei Shin, dan hasilnya pedang pusaka hal yang demikian diserahkan ke Arya Kamandanu, murid kesayangan dari pencipta pedang Naga Puspa itu Naga puspa ini semacam itu dahsyat kekuatannya, ketika pedang ini sudah keluar dari warangka nya, maka akan mengeluarkan pamor yang berwarna kemerah-merahan. Dalam penciptaannya, Mpu Ranubhaya memasukkan daya Naga Bumi kedalam pedang hal yang demikian, sehingga bagi siapa saja yang berani mencabut pedang hal yang demikian dari warangkanya tetapi tidak memiliki daya dalam yang memadai, maka pemegang pedang hal yang demikian kekuatannya akan tersedot oleh daya ghaib yang ada dalam pedang Naga Puspa ini hingga bisa menyebabkan kematian. Telah banyak korban-korban yang berjatuhan dampak kecerobohan memakai pedang Kamandanu sendiri tidak pernah berani berlama-lama ketika memakai pedang hal yang demikian, sebab padahal dia sudah menguasai jurus -jurus dasar Naga Puspa, Tetapi dia masih belum cakap mengontrol daya liar yang ada dalam pedang ini. Sampai suatu ketika, pedang ini malahan jatuh ketangan musuh besarnya, hasilnya banyak korban yang Arya Kamandanu digigit oleh ular makhluk jadi-jadian naga puspa, kemudian bertapa hingga 40 hari lamanya dan cakap menyempurnakan jurus naga puspanya hingga ke tahap akhir dan dengan bantuan Keris Mpu Gandring, barulah dia bisa merebut kembali Pedang Pusaka hal yang demikian dari tangan musuh bebuyutannya, dan kemudian dengan daya ghaib ular Naga Puspa yang sudah mengalir dalam tubuhnya, hasilnya Kamandanu bisa mengalahkan keganasan pedang ini, kemudian pamornya berubah menjadi masa akhir petualangannya, agar Pedang Pusaka hal yang demikian tidak jatuh lagi ke tangan pendekar yang berwatak jahat, Kamandanu memilih berpisah dengan Pedang Pusaka ini, kemudian dengan mengerahkan daya daya dalamnya, dia menancapkannya betul-betul dalam pedang hal yang demikian pada sebongkah batu besar di sebuah gua yang tersembunyi, di lereng Gunung Arjuna. Di sini pula Arya Kamandanu berjumpa dengan Gajah Mada.

lemuria nama2 panglima padjadjaran, makam mak lampir asli, Nama asli eyang Lawu, asal usul naga tahun, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, prediksi kekuatan militer indonesia tahun 2025, ciri ciri keturunan genghis khan, munding wangi, Silsilah Pangeran Munding Wangi

Mpu Gandring From Wikipedia, the free encyclopedia Mpu Gandring adalah tokoh dalam Pararaton yang dikisahkan sebagai seorang pembuat senjata ampuh. Keris buatannya konon telah menewaskan Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari. Penggambaran modern tentang sosok Mpu Gandring. Sebuahkisah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Gunung Kelud merupakan seputar kutukan keris Empu Gandring. Dalam literatur Jawa kuno, nama Mpu Gandring timbul di dalam Serat Pararaton . Pararaton berisi catatan mengenai raja-raja Jawa, terutamanya kerajaan Singosari (1222 - 1292) dan Majapahit (1293-1518) yang menguasai wilayah Jawa Timur. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam sejarahnya, Mpu Gandring ini meninggal karena ditikam oleh Ken Arok dengan keris buatannya sendiri. Sebelum meninggal, Mpu Gandring ini mengutuk Ken Arok bahwa nantinya 7 keturunan Ken Arok, termasik Ken Arok sendiri akan terbunuh oleh keris tersebut. Benarkan kutukan itu terwujud? Mari kita simak catatan sejarah, orang yang menjadi korban dibunuh dengan keris Mpu Gandring ini adalah secara berturut-turut adalah sebagai berikut Korban pertama dari Keris Mpu Gandring adalah Mpu Gandring sendiri yang ditikam oleh Ken Arok. Mpu Gandring tewas ditikan dengan senjata buatannya sendiri, senjata memakan tuannya. Korban yang kedua adalah Tunggul Ametung, Akuwu Tumapel suami pertama dari Ken Dedes, yang dibunuh oleh Ken ketiga adalah Kebo Hijo Kebo Ijo yang sial dan dibunuh oleh Ken keempat adalah Ken Arok yang dibunuh oleh Ki Pengalasan atas perintah Anusapati. Anusapati ini adalah anak Tunggul Ametung dan Ken Dedes yang membalaskan kematian kelima adalah Ki Pengalasan yang dibunuh oleh Anusapati untuk menghilangkan jejak, membungkam selamanya sang pelaku agar dirinya lepas dari tuduhan sebagai dalang pembunuhan. Korban keenam adalah Anusapati yang dibunuh oleh Tohjoyo. Tohjoyo ini anak Ken Arok dari Ken Umang. Setelah Anusapati, tidak ada korban lagi akibat dibunuh dengan Keris Mpu enam korban diatas, hanya Ken Arok dan Anusapati saja yang masih terhitung kerabat, itupun hubungannya sebagai ayah tiri atau anak tiri, tidak ada hubungan darah sama sekali. Jadi dengan demikian kutukan Mpu Gandring ini hanya memakan korban Ken Arok saja. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya

PusakaKeris Mpu Gandring - Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah

loading...Mpu Gandring salah satu sosok yang sangat terkenal karena keahliannya dalam pembuatan keris. Keris hasil olahan tangannya itu tidak hanya berkualitas tinggi, tapi juga memiliki kekuatan gaib. Foto ilustrasi SINDOnews JAKARTA - Mpu Gandring salah satu sosok yang sangat terkenal karena keahliannya dalam pembuatan keris . Ia bukan pembuat keris biasa. Keris hasil olahan tangannya itu tidak hanya berkualitas tinggi, tapi juga memiliki kekuatan gaib atau sakti. Itu sebabnya, banyak orang memesan keris kepadanya. Para bangsawan di Pulau Jawa tak ketinggalan menjadi pelanggan keris buatan Mpu Gandring. Kisah tentang kesaktian keris buatan Mpu Gandring terungkap dalam Kitab Pararaton. Dikisahkan, tujuh nyawa keturunan Ken Arok, termasuk Ken Arok sendiri tewas tertusuk keris buatan Mpu Gandring. Bagaimana kisahnya? Baca Juga Dalam buku berjudul Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan karya Muhammad Syamsuddin, disebutkan bahwa Mpu Gandring berasal dari Desa Lulambang atau Palumbangan di sebelah utara Kota Wlingi, Blitar. Konon, di tempat inilah, Mpu Gandring mengerjakan senjata sakti yang dipesan oleh banyak kaum bangsawan. Dalam kitab Pararaton, dikisahkan bahwa pada suatu ketika Ken Arok juga ingin mendapatkan keris buatan Mpu Gandring. Ken Arok memesan senjata sakti itu untuk menghabisi nyawa atasannya, Tunggul Ametung. Kala itu, Ken Arok bertugas sebagai pengawal pribadi Tunggul Ametung. Untuk mewujudka niatnya, Ken Arok, ditemani ayah angkatnya Bango Samparan datang ke kediaman Mpu Gandring di Blitar. Saat pertemuan itulah Ken Arok meminta Mpu Gandring agar dibuatkan satu keris yang sakti mandraguna, yang bisa menusuk musuh dalam sekali Gandring pun menyanggupinya, namun meminta waktu pembuatan selama setahun. Permintaan sang ahli keris itu pun diterima Ken Arok. Setelah keduanya mencapai kesepakatan, Ken Arok kemabli menjalankan tugasnya. Begitu pun Mpu Gandring, menjalankan berjalannya waktu, Ken Arok nampaknya tidak sabar untuk segera mendapatkan senjata sakti secepatnya. Lalu ia memutuskan untuk meminta keris itu kepada Mpu Gandring. Dikisahkan, baru lima bulan pembuatan keris itu, Ken Arok mengutus anak buahnya menemui Mpu Gandring, menanyakan perihal keris tersebut. Tentu saja Mpu Gandring tidak meladeninya, selain karena tidak sesuai kesepakatan awal, juga keris itu memang belum tuntas. Sebab, untuk mbuat keris sakti, konon Mpu Gandring harus melewati beberapa ritual dan meditasi yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, pemilihan material untuk pembuatan keris pun tidak utusan Ken Arok, Mpu Gangsring menyampaikan pesan agar pelanggannya sabar jika ingin mendapatkan hasil yang berkualitas sesuai keinginan. Rupanya pesan itu tetap tidak dihiraukan Ken Arok yang kemudian datang sendiri menagih pesanannya. Sebagaisenjata perang, keris pusaka berbilah lurus itu diyakini menyimpan kekuatan esoteris yang luar biasa. Energi atau yoni yang terkandung di dalam pusaka dipercaya mampu menyokong Pangeran Diponegoro dalam memerangi kolonial Belanda. (Kiai Ageng Bondoyudo) digunakan untuk mengobarkan semangat tempur balatentaranya di masa-masa sulit selama
Keris Mpu Gandring Ditemukan Mpu Gandring Mpu Gandring adalah tokoh dalam Pararaton yang dikisahkan sebagai seorang pembuat senjata ampuh. Keris buatannya konon telah menewaskan Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari. Keris Mpu Gandring Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok. Keris Mpu Gandring Ditemukan Bagi anda yang berminat untuk memahar Keris Pusaka Sepuh Asli, Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut. Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan haris diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji karena sarung keris itu belum selesai dibuat selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yakni Bagi anda yang berminat untuk memahar Keris Pusaka Sepuh Asli, Terbunuhnya Tunggul Ametung Tunggul Ametung, kepala daerah Tumapel cikal bakal Singhasari yang saat itu adalah bawahan dari Kerajaan Kadiri yang saat itu diperintah oleh Kertajaya yang bergelar "Dandang Gendis" raja terakhir kerajaan ini. Tumapel sendiri adalah pecahan dari sebuah kerajaan besar yang dulunya adalah Kerajaan Jenggala yang dihancurkan Kadiri, dimana kedua-duanya awalnya adalah satu wilayah yang dipimpin oleh Airlangga. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan istrinya yang cantik, Ken Dedes. Ken Arok sendiri saat itu adalah pegawai kepercayaan dari Tunggul Ametung yang sangat dipercaya. Latar belakang pembunuhan ini adalah karena Ken Arok mendengar dari Brahmana Lohgawe bahwa "barang siapa yang memperistri Ken Dedes akan menjadi Raja Dunia". Keris Mpu Gandring Ditemukan Sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, keris ini dipinjamkan kepada rekan kerjanya, yang bernama Kebo Ijo yang tertarik dengan keris itu dan selalu dibawa-bawanya kemana mana untuk menarik perhatian umum. Bagi Ken Arok sendiri, peminjaman keris itu adalah sebagai siasat agar nanti yang dituduh oleh publik Tumapel adalah Kebo Ijo dalam kasus pembunuhan yang dirancang sendiri oleh Ken Arok. Siasatnya berhasil dan hampir seluruh publik Tumapel termasuk beberapa pejabat percaya bahwa Kebo Ijo adalah tersangka pembunuhan Tunggul Ametung. Ken Arok yang saat itu adalah orang kepercayaan Tunggul Ametung langsung membunuh Kebo Ijo yang konon, dengan keris pusaka itu Terbunuhnya Ken Arok Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil jabatannya, memperistri Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung dan memperluas pengaruh Tumapel sehingga akhirnya mampu menghancurkan Kerajaan Kediri. Ken Arok sendiri akhirnya mendirikan kerajaan Singhasari. Keris Mpu Gandring Ditemukan Bagi anda yang berminat untuk memahar Keris Pusaka Sepuh Asli, Rupanya kasus pembunuhan ini tercium oleh Anusapati, anak Ken Dedes dengan ayah Tunggul Ametung. Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan. Pada saat menyendiri di kamar pusaka kerajaan, Ken Arok mengamati pusaka kerajaan yang dimilikinya. Salah satu pusaka yang dimilikinya adalah keris tanpa sarung buatan Mpu Gandring yang dikenal sebagai Keris Mpu Gandring. Melihat ceceran darah pada keris tersebut, ia merasa ketakutan terlebih lebih terdengar suara ghaib dari dalam keris tersebut yang meminta tumbal. Ia ingat kutukan Mpu Gandring yang dibunuhnya, dan serta merta mebantingnya ke tanah sampai hancur berkeping-keping. Ia bermaksud memusnahkannya. Namun ternyata keris tersebut melayang dan menghilang. Sementara Anusapati dan Ki Pengalasan merancang pembunuhan tersebut, tiba-tiba keris tersebut berada di tangan Anusapati. Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu. Keris Mpu Gandring Ditemukan Bagi anda yang berminat untuk memahar Keris Pusaka Sepuh Asli, Terbunuhnya Anusapati Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, namun tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya pun menuntut balas. Tohjaya mengadakan acara Sabung Ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring tersebut dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman dimana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati. Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik dikalangan rakyat dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal. Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singashari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya. Keris Mpu Gandring Ditemukan Bagi anda yang berminat untuk memahar Keris Pusaka Sepuh Asli, 7 Turunan Ken Arok Keris Mpu Gandring ini menurut beberapa sumber spritual sebenarnya tidak hilang. Dalam arti hilang musnah dan benar-benar tidak ketahuan keberadaannya. Pada bagian ini tak hendak membahas masalah itu. Pada bagian ini hendak mengajak para pembaca untuk sejenak menganalisa "keampuhan" atau "tuah" dari keris itu maupun pembuatnya Mpu Gandring. Di akhir hayatnya di ujung keris buatannya sendiri, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, bahwa keris itu akan menelan korban tujuh turunan dari Ken Arok. Sekarang marilah kita hitung. Dalam sejarah ataupun legenda yang kita ketahui, ternyata hanya ada 6 enam orang yang terbunuh oleh Keris Mpu Gandring Mpu Gandring, Sang Pembuat Keris. Kebo Ijo, rekan Ken Arok. Tunggul Ametung, Penguasa Tumapel saat itu. Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari. Ki Pengalasan, pengawal Anusapati yang membunuh Ken Arok Anusapati, Anak Ken Dedes yang memerintah Ki Pengalasan membunuh Ken Arok. Tohjaya, putera Ken Arok dari selirnya Ken Umang tidak terbunuh oleh keris ini, namun terluka oleh lembing, dan akhirnya tewas karena luka-lukanya. Satu lagi yang terakhir adalah KEN DEDES yang mati oleh keris itu.
Tuah dan sifat keris Nogososro menentukan weton yang bisa memilikinya, karena weton tersebut memiliki energi yang sesuai. Weton ini dikenal sebagai weton yang berwibawa dan berkharisma, dan disebut juga weton pemimpin sejati. Weton pemimpin ini memiliki 4 jenis naungan baik dari raja atau penguasa, yakni sanggar waringin, mantri sinaroja, satria wibawa dan gigis bumi . 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID drr1RHomKRwezHHTlaTRF_dt2vygJM2fxDQzb7W6KMekVGmyqVqk_Q== Purs3nH.
  • h9ckqniin1.pages.dev/297
  • h9ckqniin1.pages.dev/66
  • h9ckqniin1.pages.dev/486
  • h9ckqniin1.pages.dev/548
  • h9ckqniin1.pages.dev/80
  • h9ckqniin1.pages.dev/117
  • h9ckqniin1.pages.dev/132
  • h9ckqniin1.pages.dev/380
  • ciri ciri keris mpu gandring